Langsung ke konten utama

KECANTIKAN - PUISI BUYA SYAKUR

puisi cinta buya syakur - kecantikan


 Terima kasih Tuhan, Engkau telah menyelamatkan diriku dari kepalsuan setiap cinta ini. Kuberikan kepada siapapun, di penghujungnya selalu mengecewakan. Selanjutnya, tidak mungkin lagi kuberikan kepada siapapun, kecuali kepadaMu saja, wahai Tuhan. Cinta ini kupersembahkan.

Aku tahu Engkau cantik jelita. Aku tahu Engkau cantik jelita, tetapi tidak cukup hanya dengan penampilan saja. Kecantikanmu akan semakin sempurna ketika Engkau dukung didukung tutur kata yang santun. Untuk itu, jangan hanya mengandalkan parasmu, tetapi perlu dibarengi dengan kesantunan berkomunikasi. Gara-gara salah ucap, sehingga banyak orang yang sakit hati, suatu saat hatimu akan disakiti juga. Sekalipun kadar sakitnya berbeda, tetapi reaksi biasanya lebih besar dari aksi.

Sampai sekarang, aku masih ragu. Belum berani melangkah lebih jauh, sepertinya ada dugaan bahwa dibalik kecantikan yang luar biasa, selalu ada konsekuensi besar. Sekalipun ini belum aku percayai, mataku rindu ingin menatap kecantikanmu, tetapi telingaku enggan mendengarkan ucapan-ucapanmu. Apakah perlu aku datang menemui dirimu dengan telinga disumpah rapat dengan kapas putih? Tentu ini sangat tidak layak, sebab walau bagaimanapun tingkatan cinta yang paling tertinggi adalah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada orang yang dicintai, yaitu memberikan password untuk membuka segala rahasia hati.

Untuk sementara ini, dengan sengaja aku tenggelamkan diriku dalam kesibukan. Kesibukan yang dapat menghabiskan waktu itu semua kulakukan untuk mendapat kenyamanan hati, sehingga aku tidak terlalu merindukan dirimu dan tidak sakit telinga mendengarkan ocehanmu.

Sikapku seperti ini bukan hanya terhadap dirimu saja, tetapi kepada siapapun yang penting. Yang penting aku tidak pernah menyakiti hati siapapun. Lalu, aku biarkan saja siapapun untuk mempergunjingkan diriku, aku tidak peduli apapun yang mereka katakan. Yang penting, aku ingin bahagia, sehingga aku tidak perlu untuk mengintai keburukan keburukan orang lain.

Terhadap dirimu, aku tidak dapat mengabaikan, karena aku merasakan sebagai keburukan diriku sendiri. Boleh jadi demikian sebabnya, karena dirimu sudah menjadi bagian dari diriku sendiri. Ketika aku memaafkan kesalahan orang lain, sama sekali tidak dapat merubah masa lalu. Akan tetapi, sangat berguna untuk membangun masa depanku. Terhadap dirimu, setelah aku memaafkan kesalahan-kesalahanmu, justru malah mempersambungkan masa laluku dengan masa depanku.

Aku tidak terbiasa kehilangan sesuatu. Aku sudah terbiasa kehilangan sesuatu, bahkan sesuatu yang sangat berharga. Tetapi, aku tidak pernah merasa khawatir akan kehilangan apapun, karena memang segala sesuatu diciptakan tidak untuk selamanya. Tetapi, aku ingin mengatakan dengan sejujurnya, aku khawatir akan kehilangan dirimu. Mungkin saja, dan bisa terjadi ketika seorang kehilangan sesuatu, sudah tidak kecewa lagi sejak pernah kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Mungkinkah itu terjadi pada diriku? Aku hanya minta satu tolong: volume suaramu diperkecil ketika berbicara. Tidak usah menjerit-jerit. Apakah orang baru paham bila Engkau memakai bahkan dengan suara lembutmu, orang lebih suka mendengarkan tuturmu, dan pasti Engkau akan nampak lebih cantik.

Pilihanku sangat rasional dan bisa aku buktikan. Mendidik orang supaya beretika dalam berbicara lebih gampang daripada mendidik orang supaya cantik jelita. Aku berkhayal membayangkan dirimu sebagai perempuan yang mulutnya cantik dan wajahnya. Cerita itu sangat mungkin terjadi. Aku yakin Engkau akan dapat berubah, tidak memerlukan waktu lama, asal Engkau mau mendengarkan nasehatku.

Pertama, hartamu adalah babumu, bukan majikanmu. Ketika hartamu menjadi babu, maka babumu itu akan bekerja dengan baik, sangat taat dan setia. Tetapi ketika hartamu sebagai majikan, maka majikanmu itu akan durjana dan sewenang-wenang. Kedua, jangan sekali-kali mencari materi dengan mengorbankan persahabatan, karena banyak sahabat akan banyak mendatangkan rezeki.

Ketiga, jangan buang-buang waktu untuk menyusun alasan dan argumentasi untuk membenarkan perilakumu. Karena orang lain juga punya bukti dan alasan untuk menerima atau menolak alasan-alasanmu.

Keempat, hendaknya banyak berbuat kebaikan kepada siapapun, karena kebaikanmu akan tetap menjadi kenangan abadi. Ketika Engkau telah tiada, kelima, berbicaralah dengan bahasa yang lembut dan santun kepada siapapun, karena setiap orang yang berbicara dengan menjerit berarti orang itu tidak mau, tidak punya kemampuan untuk menyampaikan isi hatinya dengan cara yang baik.

Keenam, setiap perpisahan selalu meninggalkan luka di hati. Nanti, ketika luka itu sembuh, hendaknya menjadi pelajaran penting bagi dirimu. Ketujuh, di masa mendatang, Engkau harus berhati-hati ketika berbicara. Kehancuran di dunia kebanyakan keluar dari mulut juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR DARI KESALAHAN - PUISI CINTA BUYA SYAKUR

Terima kasih Tuhan, Engkau telah menyelamatkanku dari kepalusan setiap cinta ini yang kuberikan kepada siapapun. Di penghujungnya selalu mengecewakan. Selanjutnya, tidak mungkin lagi kuberikan kepada siapapun kecuali kepada-Mu saja, wahai Tuhan. Cinta ini kupersembahkan, belajar dari kesalahan. Sejak sekarang, tidak usah mencari kambing yang berbulu hitam untuk menutupi kesalahan-kesalahanmu. Lebih baik engkau jujur saja dan berterus terang mengakui kesalahanmu. Ketika engkau tidak mengaku bersalah, apalagi menyalahkan orang lain, itu berarti engkau tidak merasa bersalah. Ketika engkau tidak merasa bersalah, berarti engkau tidak punya keinginan untuk memperbaiki diri. Sebaliknya, setiap kesalahan yang pernah aku lakukan banyak memberi manfaat. Jika aku dicipta dengan sempurna, tentu aku tidak dapat pelajaran apa-apa. Kesalahan tidak jauh dari manusia dan bukan sebagai bukti kerendahan. Kesalahan yang pernah kita lakukan adalah pembelajaran dari Tuhan. Belajar dari kesalahan tidak mesti...

JALAN TERUS - PUISI CINTA BUYA SYAKUR

Terima kasih, Tuhan, Engkau telah menyelamatkanku dari kepalsuan setiap cinta ini. Kuberikan kepada siapapun, di penghujungnya selalu mengecewakan. Selanjutnya, tidak mungkin lagi kuberikan kepada siapapun, kecuali kepada-Mu saja, wahai Tuhan. Cinta ini kupersembahkan, judulnya "Jalan Terus." Bilang engkau terburu-buru menolak sesuatu atau tergopoh-gopoh menerima sesuatu, keduanya sama-sama menunjukkan kualitas hidupmu yang rendah. Untuk itu, bila engkau menduga benar, buktikan dulu kebenarannya. Bila engkau menduga bohong, buktikan dulu kebohongannya. Keputusan nanti terakhir. Apapun yang menyebabkan hatimu jengkel, segera tinggalkan saja, tak usah peduli. Tetapi ketika engkau menemukan sesuatu yang menyenangkan hatimu, peliharalah dan rawatlah dengan baik. Pada kenyataannya, kehidupan ini sangat mudah dan sangat sederhana. Hanya saja, ternyata kita sendiri yang membuat kehidupan ini menjadi rumit. Untuk meyakinkan orang, cukup dengan nada suara datar saja. Tidak perlu den...